Orang yang bahagia merasa riang dan gembira serta penuh semangat, kemampuan yang kuat untuk menikmati hidup, bersenang-senang dan bersikap spontan .Mereka dapat menikmati hal-hal kecil dalam hidup mereka.
Orang yang kemampuannya rendah untuk merasa bahagia, jarang merasa gembira,cenderung terjebak dalam gaya hidup mereka, dan jarang menunjukkan spontanitas.
Meskipun kita mungkin terlahir dengan membawa kecenderungan tertentu untuk merasa bahagia, masalah apakah kita dapat atau tidak dapat mencapai kondisi ideal itu pada akhirnya sangat bergantung pada faktor eksternal dan reaksi kita terhadap faktor-faktor tersebut.
Para miliarder hanya sedikit berbahagia di bandingkan dengan orang berpendapatan rata-rata .....apa bila kita sudah berada di garis kemiskinan, kekayaan tidak terlalu mempengaruhi kebahagiaan.
Apa bila kita bisa menetapkan sasaran yang membuat hidup kita bermakna dan dapat membuat kita tetap aktif lahir dan batin, kita akan bahagia.
Orang yang pergaulannya luas akan lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang pergaulannya sempit.Menyendiri tidak akan menghasilkan kebahagiaan.Inilah alasan mengapa orang ekstrover pada umumnya lebih bahagia dari pada yang introver.
Persepsi dan kemampuan orang untuk menentukan kerangka acuan yang realistis adalah faktor kunci untuk mencapai kebahagiaan.
Kebahagiaan berkaitan erat dengan uji-realitas.Orang yang bahagia dapat menikmati apa yang telah dan dapat mereka lakukan, tidak teropsesi oleh apa yang harus dan seharusnya mereka lakukan.
Orang yang berbahagia hidup lebih lama, dan orang yang tidak bahagia cepat mati.
Orang yang bahagia akan mempunyai daya dorong untuk meraih sukses,baik di lingkungan kerja maupun di waktu luang karena mereka menyenangkan sebagai teman, sehingga mudah menarik orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar